Panglima TNI Cicipi Air Bersih dari Proses Penjernihan Air Sungai Citarum

Panglima TNI Cicipi Air Bersih dari Proses Penjernihan Air Sungai Citarum

Bandung, hu-pakuan.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengapresiasi Kodam III/Siliwangi TNI Angkatan Darat yang ikut menanggulangi pencemaran lingkungan di Sungai Citarum melalui program Citarum Harum.

Emil --begitu Ridwan Kamil disapa-- optimis kerja sama Pentahelix bersama TNI untuk menanggulangi kerusakan lingkungan melalui program Citarum Harum akan membawa perubahan masif untuk Sungai Citarum.

Menurut Emil, pendekatan humanis yang dilakukan TNI bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan terutama sungai.

"Saya punya optimisme kalau dengan TNI dan jajaran, perubahan begitu masif. Saya menyaksikan sendiri dulu sepanjang sungai ini banyak rumah-rumah liar, banyak kegiatan-kegiatan yang tidak beraturan," kata Emil.

"Tapi oleh pendekatan yang humanis bukan represif, ternyata masyarakat bisa paham," ujarnya saat menghadiri Karya Bakti & Bakti Sosial dalam rangkaian HUT ke-74 TNI di Desa Rancamanyar, Kabupaten Bandung, Sabtu (21/9/19).

Dalam acara yang dihadiri Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto itu, Emil mengatakan dirinya pernah berujar ke Presiden Joko Widodo bahwa yang dilakukan TNI untuk Citarum adalah operasi militer selain perang.

Kemudian sebagai apresiasi terhadap terselnggaranya Program Citarum harum, PANGLIMA TNI  Marsekal Hadi Tjahjanto mencicipi air bersih hasil proses penjernihan air Sungai aranya Citarum dengan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Bersih Sektor 7 Proyek Citarum Harum di bantaran Sungai Citarum, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung.

"Yang saya rasakan minumnya seperti air rumah tangga, seperti yang biasa saya minum, artinya air itu dijamin sehat dan layak untuk dikonsumsi," kata Panglima.

Instalasi Pengolahan Air Bersih tersebut dapat mengolah air kotor yang berwarna hitam menjadi air bersih maupun air yang layak diminum. Setiap hari alat tersebut mampu memproduksi 50 ribu liter air bersih, sedangkan untuk air yang layak diminum 8 ribu liter per hari. Dengan hasil penjernihan yang cukup baik, ia harap alat tersebut juga tersedia di beberapa titik. Sehingga masyarakat sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum dapat mengonsumsi air yang layak guna.

"Ya tadi Gubernur juga mengharapkan ada beberapa titik, kan ini bisa menghasilkan beberapa liter air untuk masyarakat," kata dia.

Dalam prosesnya, air yang melalui alat tersebut melewati lima tahap. Di antaranya yakni tahap Intake (air disedot melalui lubang asupan), pemisahan partikel, pengendapan, penyaringan, dan pembunuhan bakteri.

Teknisi pengolahan air bersih, Atep mengatakan alat tersebut mampu digunakan saat musim hujan maupun musim kemarau. Setiap hari, alat tersebut beroperasi kurang lebih 8 jam.

"50 ribu liter per hari air bersih disimpan di bak, kalau air minum beda lagi tempatnya," kata Atep.

Editor: Cepasrob

Komentar