CITARUM HARUM : SATGAS 7 TEBARKAN BAKTERI PENGURAI LIMBAH DAN RACUN

CITARUM HARUM : SATGAS 7 TEBARKAN BAKTERI PENGURAI LIMBAH DAN RACUN

Bandung, hu-pakuan.com - Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum kembali menebarkan bakteri pengurai limbah dan racun yang berada di aliran Sungai Citarum. Kali ini bakteri 68 pengurai limbah tersebut disebarkan di Sektor 7 wilayah Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.

Komandan Sektor 7 Satgas Citarum Harum, Kolonel Inf Purwadi mengatakan, penaburan bakteri 68 ini akan dilakukan selama enam hari ke depan. Bakteri yang ditaburkan ini diharapkan dapat berkembang biak dan mengurai limbah beracun yang telah merusak ekosistem di sungai tersebut.

"Jadi setiap hari kami taburkan sekitar 150 jerigen ke aliran Sungai Citarum, tujuannya untuk mengurai limbah yang selama ini telah mencemari," kata Purwadi di sela penebaran bakteri di aliran Sungai Citarum di Rancamanyar Kecamatan Baleendah, Senin (16/9/2019).

Menurut Purwadi, penebaran mikroba pengurai limbah tujuannya untuk meningkatkan baku mutu air sungai. Meliputi Cod dan Bod yang sesuai dengan baku mutu standar keamanan lingkungan hidup.

Dengan demikian, mikroba atau bakteri yang digunakan pun kinerjanya disesuaikan dengan kondisi air sungai yang telah tercemar berbagai limbah dan racun berbahaya. 

"Targetnya menghilangkan racun, bau, dan endapan limbah yang selama ini telah merusak ekosistem di Sungai Citarum. Kalau bakterinya sudah bekerja, airnya nanti bisa dipergunakan untuk keperluan sehari hari seperti untuk mencuci dan lainnya," ujarnya. 

Purwadi melanjutkan, karena bakteri tersebut ditebar ke aliran sungai sehingga dosis pemakaiannya pun ditingkatkan. Namun demikian, meski dosisnya tinggi, bakteri ini cukup aman dan tidak merusak. Justru sebaliknya melakukan perbaikan kualitas air dan ekosistem di sungai tersebut.

"Semoga saja upaya ini bisa memulihkan kualitas air dan memulihkan ekosistem yang sebelumnya hidup di Citarum. Sekarang kan yang bertahan hidup di aliran Citarum cuma ikan sapu sapu, sedangkan ikan lainnya enggak bertahan hidup," pungkas Purwadi. 

Editor: Cepasrob

Komentar